Olahraga Tradisional Lokal Terancam Punah, KORMI dan Pemkab Sukabumi Bergerak
fokustajam.com – Kekhawatiran terhadap hilangnya identitas budaya lokal jadi alarm serius. Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Sukabumi bersama Pemkab akhirnya mengambil langkah konkret: menghidupkan kembali olahraga tradisional yang nyaris ditinggalkan generasi muda.
Kegiatan yang digelar di Alun-alun Palabuhanratu, Minggu (7/7/2025), tak sekadar seremonial. Puluhan anak-anak dan warga turut ambil bagian dalam permainan tradisional seperti egrang, dagongan, dan galah asin. Bagi banyak dari mereka, ini adalah pengalaman pertama.
Ketua KORMI Sukabumi, Anton Firmansyah, menegaskan bahwa olahraga tradisional bukan hanya soal nostalgia, tapi soal warisan nilai. “Kalau kita tidak gerak sekarang, lima atau sepuluh tahun lagi, anak-anak kita mungkin tidak kenal apa itu egrang atau bakiak,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Pemkab melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyatakan siap mendukung program pelestarian budaya ini. Namun pertanyaannya: apakah dukungan ini akan berlanjut menjadi kebijakan yang menyentuh sekolah, kurikulum, atau hanya berhenti di festival tahunan?
Kegiatan ini juga jadi alarm bahwa pelestarian budaya tak bisa diserahkan sepenuhnya pada komunitas. Harus ada intervensi nyata dari negara—anggaran, regulasi, dan kampanye massif.