Uncategorized

Tata Ruang Jabar Kacau Balau, Dedi Mulyadi: Harus Diubah, Kalau Tidak Kita Dikepung Bencana

Jakarta, Fokus Tajam ||Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen mengatur tata ruang di Jawa Barat selaras dengan alam. Hal itu menjadi landasan upaya mencegah bencana alam di Jabar.

Komitmen tersebut diungkapkan Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, dalam beberapa kesempatan, salah satunya saat Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPD Apdesi) Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, pada Jumat 15 Mei 2025.

Menurutnya, tata ruang di Jabar saat ini kacau karena mengadopsi pendekatan politik, bukan konservasi alam.

Perkebunan berubah menjadi kawasan tambang dan industri. Gunung pun kehilangan hutan dan laut kehilangan pantai akibat tata ruang yang kacau.

Tata ruang Jabar juga dinilai tumpang tindih. Terdapat daerah yang menjadi destinasi wisata, tapi juga berlangsung kegiatan pertambangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap tata ruang Jawa Barat.
“Buat tata ruang yang menjauhkan dari musibah. Kalau mengeruk alam seenaknya akan ada musibah,” ujar KDM.

Lebih detail, ia menjelaskan, tata ruang yang selaras dengan alam bukan berarti meniadakan kawasan industri, permukiman dan pembangunan lain. Namun kelestarian alam tetap harus dijaga, seperti hutan dan mata air.

“Artinya, gunung indah, air mengalir jernih, sungai berkelok-kelok, pantai bersih, sawah terasering,” ucapnya.

Dikepung Bencana
Di hadapan DPRD Jawa Barat, KDM juga sempat mengungkapkan keresahannya terhadap tata ruang Jabar. Kesalahan menata ruang telah menghilangkan kawasan hijau seluas 1,2 juta hektare.

Hilangnya kawasan hijau paling luas terjadi di Bekasi dan Kabupaten Bogor. Perkebunan telah berubah menjadi kawasan pariwisata, permukiman, dan perhotelan.

Mengetahui masalah tersebut, KDM berencana mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah Jabar pada tahun ini.

“Kalau tata ruangnya tidak diubah, maka kita akan dikepung bencana longsor dan banjir. Tidak aneh hari ini banjir tidak di daerah dataran, tetapi pegunungan,” kata KDM

fokustajam

fokustajam.com menyajikan berita berdasarkan fakta, berimbang, tajam dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *