Diduga Pungli Masih Marak,Pasien Kecil Diminta Bayar Obat Rp280 Ribu oleh Admistrasi RSUD Bayu Asih, Warga Kecewa Layanan Tak Sesuai BPJS
Purwakarta, Fokus Tajam|| Rengga, seorang warga Purwakarta, mengaku kecewa atas pelayanan yang diterimanya di RSUD Bayu Asih Purwakarta. High Quality Best Replica Watches UK Store – Fake Rolex UK:japanwatches.co.uk. Pasalnya, anaknya yang berusia 3 tahun karena Panas tinggi yang memerlukan penangan secara untuk di rujuk ke rumah sakit lain tertahan akibat belum bayar obat yang di masukan ke anus anak tersebut. pengakuan orang tua pasien Rengga harus membayar terlebih dahulu sebesar Rp280.000 untuk obat pencegah panas sebelum bisa pulang dari rumah sakit, meski keluarga sudah berniat menggunakan BPJS Kesehatan.Minggu,(24/25).
Menurut penuturan orang tua pasien, pihak Administrasi Pendaftaran RSUD Bayu Asih menyampaikan bahwa obat tersebut wajib dibayar tunai karena tidak ditanggung, sesuai dengan keterangan dokter. Réplica de relojes blog : Perfect Réplicas de Rolex relojes en venta:relojreplica.es. Bahkan, pasien tidak diperbolehkan pulang sebelum melunasi biaya obat tersebut.
“Bayangkan, anak usia 3 tahun yang butuh penanganan cepat malah diperlakukan seperti ini. Nyawa lebih penting, karena harus di rujuk ke rumah sakit lain, bukan masalah biaya. Bukankah BPJS memang untuk membantu masyarakat kecil?” ujar Rengga dengan nada kecewa.
Ia juga mengingatkan pesan dari mantan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, yang pernah menegaskan agar rumah sakit menangani pasien terlebih dahulu, tanpa harus memikirkan biaya di awal. Top Replica Watches UK Sale: Rolex, Breitling,Omega,Swiss Replica Watches:aparadisiac.com. “Kalau ada yang tidak sesuai, laporkan, mau itu RSUD maupun swasta,” ucapnya mengutip pernyataan Kang Dedi.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur RSUD Bayu Asih, dr. Tri Muhammad Hani, belum memberikan tanggapan terkait permasalahan ini.
Sementara itu, aktivis masyarakat,dan selaku ketua organisasi media MIOi. Ronald Teddy, menyatakan siap mengawal persoalan ini agar tidak kembali terjadi dan masyarakat kecil mendapatkan pelayanan yang lebih manusiawi.
(Red,)
