Uncategorized

Prajurit TNI AD, Prada Lucky Namo, Diduga Tewas Akibat Disiksa Senior

Ntt Fokus tajam.com
||Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), setelah seorang prajurit muda bernama Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Ia diduga menjadi korban kekerasan oleh sejumlah seniornya di kesatuan.

‎Prada Lucky, yang bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kecamatan Aesesa, pada Rabu, 6 Agustus 2025, pukul 11.23 WITA. Ia dirawat intensif selama tiga hari di ruang ICU setelah dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

‎Korban yang berasal dari Kuanino, Kota Kupang, itu diduga mengalami penyiksaan berat sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa Prada Lucky sempat mengaku kepada dokter saat menjalani pemeriksaan di ruang radiologi bahwa dirinya dianiaya oleh beberapa seniornya.

‎”Waktu itu ditanya dokter, kenapa luka begini, dia jawab, saya disiksa senior” kisah paman korban, Rafael Davids, kepada Fokus tajam.com di rumah duka, Kamis (7/8/2025).

‎Menurut Rafael, selama Lucky disiksa hingga dilarikan ke rumah sakit, pihak Batalyon TP 834 Wakanga Mere, tidak pernah memberikan informasi apapun.

‎”Selama ini tidak ada komunikasi. Cuman mamanya mimpi, selalu didatangi korban jadi mamanya bilang pasti Lucky sakit makanya langsung terbang ke Nagekeo. Ternyata benar ponakan saya lagi sekarat di rumah sakit.” ujar Rafael.

‎Menurut Rafael, dari keterangan saksi yang ikut mengurus jenazah menyebutkan bahwa tubuh Prada Lucky penuh luka lebam dan luka sayat. Selain itu, bagian punggung korban juga diduga mengalami hantaman benda tumpul. Sementara pada bagian lengan dan kaki terdapat luka bakar yang menyerupai bekas sundutan rokok.

‎”Kami keluarga berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya supaya jngan terulang lagi ke junior-junior yang lain. Bila perlu mereka dipecat. Karna ini perbuatannya sudah lebih dari PKI.” tegas Rafael.

‎Pihak keluarga hingga saat ini masih menunggu kejelasan dan proses hukum atas peristiwa tragis ini. Belum ada keterangan resmi dari pihak TNI terkait penyebab kematian Prada Lucky maupun dugaan kekerasan yang terjadi dalam kesatuan.

Timred

fokustajam

fokustajam.com menyajikan berita berdasarkan fakta, berimbang, tajam dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *